Padang, – Anton Yusika, Komisioner Bidang Pengawasan Isi Siaran dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jambi, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatra Barat. Kunjungan ini bertujuan memperkuat sinergi antarwilayah dalam pengawasan isi siaran, terutama menghadapi tantangan penyiaran di era digital.
Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor KPID Sumatra Barat, Anton Yusika mengapresiasi langkah-langkah strategis yang telah dilakukan oleh KPID Sumatra Barat dalam menjaga kualitas isi siaran lokal. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas daerah untuk memastikan penyiaran yang sehat dan beretika.
“Siaran yang berkualitas tidak hanya menjadi tanggung jawab satu daerah saja, tetapi merupakan komitmen bersama. Melalui kunjungan ini, kami ingin belajar dan berbagi pengalaman agar pengawasan isi siaran di Jambi dan Sumatra Barat semakin efektif,” ungkap Anton Yusika.
Komisioner KPID Sumatra Barat, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menyampaikan bahwa kolaborasi seperti ini sangat penting dalam menghadapi berbagai persoalan penyiaran, termasuk konten yang tidak sesuai dengan budaya dan norma masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, kedua pihak membahas sejumlah isu strategis, seperti perlindungan anak dari konten tidak pantas, penguatan siaran lokal berbasis kearifan budaya, serta literasi media bagi masyarakat. Diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan standar pengawasan yang lebih baik.
Kunjungan ini juga diisi dengan peninjauan langsung terhadap fasilitas kerja KPID Sumatra Barat dan berbagi praktik terbaik yang telah diterapkan. Anton Yusika menegaskan bahwa sinergi antara KPID Jambi dan KPID Sumatra Barat akan terus ditingkatkan demi mendukung terciptanya penyiaran yang berkualitas di Indonesia.
Melalui kunjungan ini, diharapkan kedua daerah dapat saling memperkuat dan berbagi strategi dalam menjalankan tugas pengawasan isi siaran, sekaligus mendorong terciptanya konten siaran yang edukatif, informatif, dan menghibur tanpa melupakan nilai-nilai budaya lokal.
Discussion about this post