SAROLANGUN – Dalam menghadapi tahun politik yang krusial, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jambi kembali menyelenggarakan Literasi Media di 13 titik Kab/Kota dalam Provinsi Jambi, kali ini kegiatan tersebut diadakan di Kelurahan Aur Gading, Kecamatan Sarolangun, Kab. Sarolangun. Dalam hal ini media televisi dan radio memperkuat komitmen mereka untuk meningkatkan literasi politik di kalangan masyarakat. Sejumlah inisiatif telah diambil guna memastikan pemirsa dan pendengar memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap isu-isu politik yang memengaruhi negara.
Samsul Ridwan Komisi I DPRD Jambi Turut hadir sebagai pemateri dalam kegiatan Literasi tersebut, yang didampingi langsung oleh Asriyadi, S.Sos.I Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Jambi, yang juga selaku pemateri pada kegiatan tersebut, serta Dedi Susanto, M.Pd dan Ramaini, M.I.P Staff Tenaga Ahli KPID Provinsi Jambi.
Dalam penyampaian materi tersebut, Samsul Ridwan memaparkan tentang apa tujuan kegiatan ini diadakan
“Kegiatan ini diadakan untuk memberi pencerahan kepada kita semua, bahwa Siaran-siaran Televisi yang kita tonton itu tak terlepas dari pengawasan KPID, yang mana hari ini kita sama-sama melihat dan mendengar apa yang dipaparkan oleh adinda Asriyadi, S.Sos.I selaku Ketua Komisioner KPID Provinsi Jambi” Tutur Samsul Ridwan.

Disamping itu juga Ketua KPID Provinsi Jambi Asriyadi, S.Sos.I mengatakan bahwa dalam menonton televisi kami menghimbau kepada pemirsa untuk tetap selalu memilah tontonan yang baik agar terhindar dari isu politik yang beredar, baik berupa berita Hoak dan ujaran kebencian. Selain itu juga kita sebagai orang tua harus mempunyai peran untuk mengawasi anak-anak dalam menonton, agar terhindar dari berita yang kurang baik seperti, siaran bullying, porno grafi dan porno aksi” ujarnya.
Dengan kehadiran acara Literasi ini, media televisi dan radio berusaha memberikan perspektif yang seimbang dan mendukung perkembangan literasi politik.
Radio juga berperan aktif dengan menyelenggarakan siaran interaktif, debat, dan wawancara langsung dengan tokoh-tokoh politik. Hal ini bertujuan memberikan ruang bagi pendengar untuk bertanya langsung dan mendapatkan informasi yang lebih kontekstual terkait program-program politik serta rencana calon pemimpin.
Selain itu, fokus pada deteksi berita palsu dan pemberantasan disinformasi menjadi prioritas utama media televisi dan radio. Mereka bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset independen untuk memastikan keakuratan informasi yang disajikan, serta menyediakan sumber daya online guna membantu pemirsa memahami cara memilah informasi.
Pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam proses politik juga ditekankan, dengan media televisi dan radio mengkampanyekan hak suara dan memberikan panduan tentang bagaimana masyarakat dapat terlibat secara lebih efektif dalam pembentukan kebijakan.
Melalui upaya ini, media televisi dan radio berperan sebagai agen penting dalam peningkatan literasi politik, memberikan kontribusi positif untuk membentuk masyarakat yang kritis, terinformasi, dan terlibat dalam dinamika politik yang berkembang. (ded)
Discussion about this post